2017-12-28

Renungan Akhir Tahun

 


Pada akhir tahun, kita sering berpikir jauh ke depan, sampai tahun depan. Kita memikirkan semua hal yang tidak bisa tercapai tahun ini, dan bertekad untuk mencapainya tahun depan. Beberapa dari kita juga meluangkan waktu untuk merenungkan tahun lalu dan melihat kesuksesan dan pengalaman yang telah kita pelajari.

Sebelum Anda mulai memikirkan resolusi tahun baru, luangkan waktu untuk merenungkan tahun yang telah berlalu. Melakukan hal itu akan memungkinkan Anda untuk merenungkan apa yang penting bagi Anda, dan menciptakan rencana yang berarti untuk tahun baru. Sisihkan beberapa saat untuk memikirkan, menulis tentang, atau membicarakan jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan berikut.

Melihat kembali tahun 2017 ...

Apa kesuksesan saya?

Apa yang telah saya lakukan yang memberikan dampak pada diri sendiri?

Harapan apa yang tidak realistis yang masih saya pegang?

Apa yang akan saya lakukan jika diberi kesempatan lagi?

Pelajaran apa yang saya pelajari dari pengalaman-pengalaman di tahun lalu?


Menatap tahun baru 2018 ...

Apa yang ingin saya capai di tahun 2018 yang tidak dapat saya capai di tahun lalu?

Mengapa hal ini penting bagi saya?

Apa yang menahanku dari meraih pencapaian itu?

Apa yang ingin saya lakukan secara berbeda?


Akhiri perenungan Anda dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ...

Siapakah orang di dekat saya yang paling saya syukuri?

Apa kekuatan dan kemampuan yang sangat saya syukuri?

Apa kualitas terbaik saya? Bagaimana saya bisa berbagi kualitas ini dengan lebih banyak orang?

Semoga dengan perenungan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul ide-ide baru yang menuntun Anda lebih sukses di tahun depan. Sukses muncul dari diri kita sendiri. Kita yang harus memulai untuk meraih kesuksesan kita sendiri.

Selamat menunggu Tahun Baru!




2 komentar:

  1. Dahulu saya sering refleksi gitu Mas, sekarang masih juga sih cuma lebih umum. Gimana biar bisa sehat dan lebih bermanfaat dengan sisa usia. Semoga semakin produktif ya Mas ke depan.

    BalasHapus
  2. Amiiin, makasih doanya, Mas. Saat ini saya pun lebih realistis bahwa ada hal-hal yang memang tidak bisa dicapai lagi. Waktu tidak bisa diputar ulang. Hanya berusaha mempersiapkan masa depan sebaik-baiknya, semaksimal kemampuan diri. Terima kasih sudah mampir :)

    BalasHapus

~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~