2015-02-18

Siapa Saya?


Pertanyaan itu mungkin sering berseliweran di benak kita. Siapa saya. Yah, hanya diri kita sendiri yang bisa menjawab. Siapa saya akan berkelindan dengan berbagai pertanyaan lain, Mau jadi apa saya nanti? Apa yang hendak saya hasilkan? Apa kemampuan saya? Bagaimana cara saya hidup? Dan beragam pertanyaan dengan irama serupa.


Bagi sebagian orang, penting untuk bisa mengetahui potensi diri sejak dini. Meskipun sebagian yang
lain hanya cuek dan berprinsip "Biarlah hidup ini mengalir bagai air, sudah ada yang mengatur." tidak ada yang salah sepanjang pernyataan itu bisa mereka pertanggungjawabkan sendiri, tanpa

menyalahkan pihak lain.

Bagi saya pribadi, Mengenali bakat dan minat diri sendiri sangat perlu untuk menentukan arah tujuan
selanjutnya. Di negeri yang masih memuja ijazah ini, kita dituntut bersekolah dan kuliah. Belajar otodidak hanya pengisi waktu senggang (karena ortu kemungkinan besar juga tidak setuju). Padahal banyak kisah sukses orang besar yang hanya belajar otodidak. Yah, inilah kenyataan yang harus kita 
terima. Toh, masih bisa menjadi entrepreneur, kan?

Selagi masih ada kesempatan sekolah dan melanjutkan pendidikan, ya dilanjutkan saja sampai selesai. Sambil mengukur kemampuan diri di bidang apa.Jangan sampai salah jurusan yang nantinya hanya akan membuat diri ini menyesal berkepanjangan. 

Saya pribadi menemukan keasyikan di dunia tulis-menulis sejak masih kecil. Saya selalu menikmati tulisan, bisa dikatakan apapun dan dimanapun. Saya tidak tahu apakah ini karena terpengaruh kebiasaan saat saya masih kanak-kanak, ayah dan Ibu senantiasa mendongeng sebelum saya tidur. Kadang malah sampai diperagakan segala. Dan, saya menikmati itu.

Ayah saya, kebetulan memiliki koleksi majalah terbitan Depag, karena ada sedikit 'pemaksaan' dari instansinya itu untuk membeli majalah itu setiap bulan saat gajian. Saya menikmatinya juga karena di dalam majalah itu ada rubrik-rubrik semacam komik dewasa dan cerpen. Meskipun majalah 'orang tua' tetapi saya paksa membacanya meskipun saat itu saya masih anak-anak.

Kakek saya memiliki koleksi majalah berbahasa Jawa 'Panjebar Semangat' yang juga sering saya pinjam dan saya lalap habis. Sekali lagi, saya menikmatinya.

Menemukan passion, itu bahasa kerennya sekarang. Sudahkah Anda menemukannya? Alhamdulillah passion itu yang mengantar saya mencintai dunia literasi, dunia blogging, dan saat ini juga mengantarkan saya bekerja di instansi pemerintah yang membidangi bahasa dan sastra. Alhamdulillah. Saya yakin tidak ada yang kebetulan dari Allah. 

Ayo temukan passion Anda. Meskipun saat ini Anda sedang sekolah atau kuliah di jurusan yang kurang Anda sukai, asahlah bakat dan minat dengan terus belajar dan belajar meski otodidak atau hanya kursus dan ikut pelatihan. Suatu saat pasti akan bermanfaat. Salam literasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~