2016-01-06

Internet, Komunitas Maya, dan Power Mulut Digital

Sumber Gambar: scnis.net
Seiring perkembangan dunia teknologi, internet sebagai hasil inovasi teknologi digital pun turut berkembang pesat. Internet memiliki fungsi baru dalam kehidupan manusia, yakni sebagai tren gaya hidup. Melalui internet, seseorang bisa melakukan apa saja dalam dunia maya, mulai dari transaksi jual-beli hingga menggali informasi.

Perkembangan dunia internet turut menimbulkan cara pandang baru. Sebagai contoh yaitu bermunculannya komunitas-komunitas dalam dunia maya. Sekelompok orang dengan ide, persepsi, dan tujuan yang selaras akhirnya meleburkan diri dalam sebuah kelompok atau komunitas maya meski jarang dan/atau tak pernah bertatap muka langsung. Bagi mereka tidak masalah tidak pernah berjumpa asalkan bisa tetap saling bersilaturahmi secara maya. Internet menjadi jembatan penting yang menghubungkan opini dan argumen mereka. Dalam catatan perjalanannya, kemunculan komunitas-komunitas maya tersebut tak bisa diabaikan begitu saja. Internet yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat membuat jejaring informasi meluas dengan cepat. Sebuah kasus yang mulanya biasa saja, bisa menjadi demikian heboh dan mengguncang karena kekuatan tekanan informasi dari komunitas-komunitas tersebut.

Kita tentu masih ingat heboh kasus beberapa tahun lalu tentang Prita Mulyasari dengan gerakan koin-nya. Pencetus ide Koin untuk Prita adalah salah satu komunitas maya. Kasus Prita menjadi besar dan menggugah emosi masyarakat luas juga sebagai hasil penyebaran mulut digital. Media-media massa pun akhirnya tidak ketinggalan memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan oplag dan rating. Jadilah kasus Prita Mulyasari semakin membahana dan akhirnya menimbulkan ending yang bisa kita semua pahami bahwa ending tersebut tidak terlepas dari penetrasi kekuatan mulut digital. 

Selain kasus Prita tersebut, banyak kasus dan problematika lain yang akhirnya terpecahkan solusinya dengan komunitas maya maupun power mulut digital. Ada seseorang yang sangat membutuhkan bantuan, diambil fotonya, di-share di blog maupun media sosial, akhirnya menimbulkan respon khalayak. Kita pun tentu tahu situs change.org yang  kadang memberikan gelombang suara yang bisa mengubah sebuah kebijakan.

Begitu besar kekuatan komunitas-komunitas maya dan mulut digital di dunia maya setidaknya bisa menjadi sarana kontrol sosial di Indonesia. Seliweran informasi bisa ditanggapi dengan cepat dan menimbulkan persepsi umum yang hebat. Masyarakat bisa menilai, memberikan komentar, dan mengkritisi tingkah laku aparat atau wakil rakyat dengan leluasa. Tindak lanjut yang nyata menjadi tujuan utama. Dengan power mulut digital kita semua berharap akan ada perbaikan nyata untuk negeri ini.

Selain fungsi kontrol sosial, Internet, komunitas maya, dan power mulut digital bisa kita manfaatkan untuk kemajuan negara kita. Melalui internet, kita bisa melemparkan informasi, iklan, artikel, atau bentuk yang lain tentang potensi negara kita agar diketahui khalayak dunia maya. Jika khalayak dunia maya menerima dengan baik, akan timbul persepsi bahwa negara kita memiliki potensi yang patut diperhitungkan. Apalagi negara kita sangat kaya raya dan berlimpah sumber daya.
Blog, website pribadi, situs jejaring sosial, milis, atau apapun media dalam internet yang digunakan masing-masing memiliki kekuatan untuk menyuarakan apa pun yang sedang menjadi trending topic. Lebih jauh, ada harapan sesuatu yang disuarakan akan mendapat follow up sehingga menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik.

2 komentar:

  1. Sekarang ini setiap netizen punya kekuatan yang bisa mengarahkan sesuatu menjadi trending topic atau viral, oleh karena itu diperlukn kebijkan dalam memanfaatkan internet.

    BalasHapus
  2. Yup, setuju, Mas. Banyak kebijakan yang akhirnya bisa berubah karena kekuatan trending topic.

    BalasHapus

~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~