2017-02-14

8 Kiat Mudah Berkreasi Menulis Esai



Esai (bukan essai atau essay dalam bahasa Indonesia) menurut KBBI adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan mendasar antara esai dengan artikel terdapat pada subjektivitas pembahasan sebuah persoalan yang menjadi tema utama. Esai membahas suatu tema berdasarkan kedalaman pengetahuan dan keluasan wawasan penulisnya. Adapun  artikel lebih membahas  tema secara analitis berdasarkan disiplin ilmu tertentu.
Kita mengenal para penulis esai yang cukup terkenal seperti Umar Kayam, Emha Ainun Najib/Cak Nun, Goenawan Moehammad, Ahmadun YossiHerfanda, Saratri Wilonoyudho, dan sejumlah nama lain.  Mereka memiliki keunikan dan karakteristik dalam esai mereka.
Kekhasan setiap individu menjadikan esai mereka unik dan berbeda. Di samping itu, faktor kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spiritual juga menentukan kualitas esai yang dihasilkan. Kualitas dan karakter esai tersebut muncul bukan semata karena teknik melainkan dari jiwa penulis itu sendiri.
Secara umum, esai dapat diperinci menjadi tiga bagian. Bagian pertama esai adalah pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang dia tulis. Bagian kedua adalah isi/tubuh esai yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Bagian terakhir adalah penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan.
Namun demikian, esai pun kadang bersifat nonteknis atau nonsistematis karena terpengaruh gaya penulisan dan subjektivitas analisis individual setiap penulis yang berbeda-beda. Karena itu, teknik menulis esai dari seorang penulis akan sulit ditiru oleh penulis lain.
Agar seseorang bisa menulis esai secara efektif, berikut  ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
  1. Melakukan riset dan menentukan tema atau topik
  2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas. Langkah ini bersifat opsional
  3. Menuliskan analisis pribadi sebagai penulis dengan kalimat yang singkat dan jelas
  4. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
  5. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian membuat beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan penulis. Selanjutnya, penulis mengembangkan subtema yang telah dibuat sebelumnya.
  6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting untuk membentuk opini pembaca agar sama dengan gagasan penulis. Tugas penulis esai memang seperti itu. Berbeda dari penulis berita di media massa yang harus bersikap netral.
  7. Membaca kembali esai yang sudah ditulis dan mengendapkannya sementara waktu.
  8. Merevisi dan memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

 Disaripatikan dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~